Gelar Pertemuan Putin Bahas Upaya Barat Memecah Belah Rusia

Gelar Pertemuan Putin Bahas Upaya Barat Memecah Belah Rusia
4466?subId1=24e&subId2=lwd&subId3=fus&partnerpropertyid=3906348

Moskow – Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan besar untuk membahas upaya Barat yang berniat memecah belah Rusia setelah peristiwa di Makhachkala, pada hari ini, Senin (30/10/2023), pukul 19.00 waktu Moskow (16.00 GMT).

Peskov mengatakan bahwa pertemuan itu akan dilakukan secara langsung. Menurutnya, Putin akan berpidato dan pertemuan akan dilanjutkan secara tertutup.

“Putin berencana mengadakan pertemuan besar hari ini, sekitar pukul 19.00 waktu Moskow, untuk membahas upaya Barat memanfaatkan peristiwa di Timur Tengah untuk memecah belah masyarakat Rusia. Pembicaraan mendetail akan dilakukan,” katanya, dilansir TASS, Senin (30/10/2023).

Pertemuan tersebut akan dihadiri oleh seluruh pejabat negara, antara lain Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin, Ketua Kedua Majelis Parlemen Valentina Matviyenko dan Vyacheslav Volodin, Wakil Ketua Dewan Keamanan Dmitry Medvedev, Sekretaris Dewan Keamanan Nikolay Patrushev, Jaksa Agung Igor Krasnov, Deputi Pertama Perdana Menteri Andrey Belousov, Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, dan Menteri Pertahanan Sergey Shoigu.

Selain itu, akan dihadiri oleh Direktur Dinas Keamanan Federal Alexander Bortnikov, Direktur Garda Nasional Viktor Zolotov, Direktur Badan Intelijen Luar Negeri Sergey Naryshkin dan Wakil Pertama Menteri Dalam Negeri Alexander Gorovoy.

Lebih lanjut, Peskov menunjukkan bahwa daftar tersebut dapat disesuaikan dan berjanji akan menginformasikan jika ada sesuatu hal terjadi.

Seperti diketahui, kerusuhan massal terjadi di Bandara Makhachkala atas kedatangan penerbangan reguler dari Tel Aviv di tengah meningkatnya situasi di Timur Tengah, pada 29 Oktober 2023.

Ratusan orang memasuki gedung bandara dan lapangan terbang, dan kemudian dibubarkan oleh aparat penegak hukum.

Berdasarkan data terakhir terdapat lebih dari 20 orang terluka, termasuk petugas polisi, dan 60 perusuh ditahan.

Pihak berwenang Dagestan dan tokoh agama mengutuk insiden tersebut dan menyebutnya sebagai bentuk provokasi.

Tinggalkan Balasan