Jakarta – Seperti diketahui, OCBC Indonesia telah melakukan penandatanganan Sale and Purchase Agreement (SPA) dengan Commonwealth Bank of Australia (CBA) untuk membeli 99% saham unit usahanya di Indonesia, PTBC.
OCBC Indonesia bermaksud untuk mengakuisisi sisa 1% saham PTBC dari pemegang saham lainnya. Rencana akuisisi ini akan memerlukan persetujuan dari OJK, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan pemenuhan kondisi lainnya. Setelah akuisisi selesai, PTBC akan diintegrasikan ke dalam OCBC Indonesia.
PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) mengumumkan estimasi nilai rencana akuisisi PT Bank Commonwealth (PTBC) sebesar Rp2,2 triliun. Mengutip keterbukaan informasi, penyelesaian rencana transaksi ini akan bergantung pada pemenuhan persyaratan pendahuluan, sebagaimana disepakati oleh para pihak dalam perjanjian.
Termasuk perolehan persetujuan-persetujuan yang terkait seperti persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PTBC, dan juga OCBC Indonesia. OCBC Indonesia memastikan bahwa tidak ada hubungan afiliasi dalam transaksi ini.
OCBC Indonesia mengatakan tujuan dari transaksi ini guna mendukung industri perbankan. Serta usaha bank asal Singapura itu yang akan melebur PTBC dengan OCBC Indonesia.
“Mendukung program arsitektur dan konsolidasi perbankan Indonesia, serta mendukung pengembangan usaha Perseroan. Selanjutnya, Perseroan akan menggabungkan (merger) PTBC ke dalam Perseroan,” ujar Direksi OCBC Indonesia dalam keterbukaan informasi yang dikutip Kamis (25/1/2024).
“Rencana akusisi ditujukan untuk memperkuat dan melengkapi kapabilitas OCBC Indonesia dalam memberikan layanan keuangan yang komprehensif baik untuk segmen konsumen dan UMKM,” ujar Presiden Direktur OCBC Indonesia Parwati Surjaudaja dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (25/1/2024).
Rencana akuisisi ini disebut akan meningkatkan skala bisnis OCBC Indonesia. PTBC memiliki basis klien yang menarik dan komplementer pada segmen nasabah konsumen dan UKM (retail).