Sejarah Kelam Reformasi 1998 Atas Ketelibatan Prabowo: Aktivis Mahasiswa di Serang Bedah Buku Hitam

Serang, Banten – Hasnu mengatakan menjelang Pemilu 2024, rakyat Indonesia harus sadar bahwa hak asasi manusia sama pentingnya dengan sepiring nasi yang dimakan sehari-hari. Mereka membahas soal buku yang menceritakan jejak hitam Prabowo Subianto dalam berbagai kasus pelanggaran HAM diluncurkan di Jakarta. Sejumlah aktivis mahasiswa membedah Buku Hitam Prabowo Subianto: Sejarah Kelam Reformasi 98 pada Senin (11/12).

Pegiat Pemilu dan Demokrasi, Hasnu Ibrahim, mengatakan buku ini relevan untuk didiskusikan karena sebentar lagi rakyat Indonesia akan memasuki Pemilu Presiden 2024.

“Rakyat Indonesia silakan melakukan pemeriksaan secara baik terhadap calon pemimpin bangsa Indonesia baik rekam jejak dan rekam karya,” jelas Hasnu dalam acara bedah buku di Serang, Banten.

“Kita sebagai rakyat harus sadar bahwa pemimpin terbaik untuk bangsa ini yaitu yang mengerti demokrasi dan partisipasi bukan yang melakukan pelanggaran HAM berat,” kata Hasnu.

Sementara itu, Direktur LIMA Indonesia Ray Rangkuti mengatakan publik harus menolak secara keras pelaku pelanggaran HAM berat masa lalu.

“Pemilu 2024, kita semua harus tegas menolak pelaku pelanggaran HAM berat dan menolak dinasti politik, karena tidak ada untungnya bagi rakyat Indonesa,” jelas Ray.

Tinggalkan Balasan