Jakarta, 24eNews.com – Pengumuman itu muncul ketika pihak berwenang di wilayah Belgorod, melaporkan serangan paling mematikan dalam beberapa minggu. Dua pekan lalu, setidaknya dua orang tewas dalam serangan rudal dari wilayah Ukraina.
“Ini adalah babak baru dalam meningkatnya ketegangan. Ini belum pernah terjadi sebelumnya. dan memerlukan tindakan khusus,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov ketika ditanya oleh wartawan.
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan latihan senjata nuklir di Belgorod, Rusia. Wilayah ini adalah daerah perbatasan yang dekat dengan Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan latihan akan diadakan dalam waktu dekat dan melibatkan angkatan udara, angkatan laut, serta tentara yang ditempatkan di dekat Ukraina. Kremlin menyebut ini merupakan respons terbaru terhadap komentar Barat.
“Latihan tersebut bertujuan untuk memastikan integritas teritorial Rusia dalam menghadapi ancaman dari pejabat Barat tertentu,” mengutip pejabat Moskow, dikutip Senin (6/5/2024).
“Selama latihan tersebut, serangkaian tindakan akan diambil untuk mempraktekkan persiapan dan penggunaan senjata nuklir non-strategis,” tambahnya.
Sebelumnya Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji akan mengirimkan pasukan ke Ukraina melawan Rusia. Dua syarat ia berikan, antara lain jika Rusia menerobos garis depan perang dan jika ada permintaan langsung dari Kyiv.
“Saya tak mengesampingkan apa pun, karena kita menghadapi seseorang yang tak mengesampingkan apa pun,” ujar Macron dikutip dari Business Insider, akhir pekan lalu.
“Kita tak boleh ragu-ragu dalam menentukan batasan tindakan kita pada seseorang yang tak lagi memilikinya dan menjadi agresor,” tambahnya.
Meski begitu, Macron menegaskan bahwa hal tersebut bukan masalah saat ini. Ia juga menambahkan, jika Rusia mengalahkan Ukraina, mereka kemungkinan akan mencoba menyerang negara Eropa lainnya.
Sementara di Kyiv, serangan Rusia juga menyebabkan ratusan ribu orang kehilangan aliran listrik. Kyiv mengatakan semalam serangan Rusia di fasilitas energi utara Sumy dan wilayah timur laut Kharkiv, merupakan ‘peningkatan’ baru setelah berminggu-minggu.
“Ribuan rumah kehilangan pasokan listrik setelah serangan tersebut,” kata Kementerian Energi Ukraina.
“Sebanyak 91 desa di Sumy masih tanpa aliran listrik dan Kharkiv juga mengalami pemadaman listrik,” tambahnya.
Rusia dan Ukraina berperang sejak 24 Februari 2022. Keinginan pemerintah Presiden Volodymyr Zelensky bergabung dengan NATO menjadi salah satu penyebab.
Perang keduanya sempat melambungkan harga pangan dunia dan energi. Perlu diketahui Ukraina adalah “lumbung” pangan Eropa sementara Rusia adalah sumber utama minyak, gas dan batu bara Eropa.