Bangun Pabrik Cat Rp750 Miliar: Milik Emiten Crazy Rich Surabaya (AVIA)

[ad_1]

24eNews, Jakarta – Head of Investor Relation Avia Avian Andreas Timothy Hadikrisno mengatakan anggaran belanja untuk pabrik baru seluruhnya akan ditanggung oleh kas internal. Pabrik yang ditargetkan akan mulai beroperasi pada 2025 nantinya akan berkapasitas sebesar 100.000 metrik ton terlebih dahulu. Pembangunan pabrik baru dilakukan dengan mempertimbangkan peningkatan volume permintaan produk.

Emiten cat Hermanto Tanoko PT Avia Avian Tbk. (AVIA) menganggarkan belanja modal Rp750 miliar untuk pembangunan pabrik baru yang berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur.

“Pabrik dengan kapasitas 225.000 metrik ton akan dibiayai oleh internal kas karena internal kas cukup kuat,” jelasnya saat paparan publik, Jumat (3/11/2023).

Direktur Keuangan AVIA Kurnia Hadi Sinanto menjelaskan pembangunan pabrik di Cerebon dilakukan dengan pertimbangan secara historis pertumbuhan dari volume permintaan sebesar 5-6 persen sepanjang tahun.

“Dalam kondisi normal akan ada pertumbuhan penjualan 5-7 -persen. Kami prediksi ada tambahan kapasitas yang kita butuhkan untuk mengantisipasi pertumbuhan penjualan,” jelas Hadi.

Pada 2025 nanti atau tahap awal, AVIA akan merealisasikan kapasitas sebesar 100.000 metrik ton atau sesuai kebutuhan. Setelah pabrik di Cirebon. Setelah pabrik baru selesai, AVIA merencanakan akan merenovasi pabrik yang sudah ada yaitu di Sidoarjo karena pabrik yang sudah tua.

Saat ini, AVIA memiliki dua pabrik yang sedang beroperasi. Pabrik Sidoarjo seluas 11 hektar dengan kapasitas produksi lebih dari 213.000 Metrik Ton per tahun. Salah satunya adalah dengan penyediaan Pompa Hydrant kapasitas 1500 gallons per minute, 36 Pilar Box Hydrant dan 325 Unit Alat Pemadam Api Ringan.

Selanjutnya pabrik Serang seluas kurang lebih 4 hektar dengan kapasitas produksi lebih dari 72.000 Metrik Ton per tahun. Pabrik ini berfokus pada produksi Resin, cat berbahan dasar solvent, cat berbahan dasar air, dan mortar.

Adapun hingga saat ini kapasitas pabrik sudah mencapai di atas 60 persen atau sekitar 172.000 metrik ton.

[ad_2]

Tinggalkan Balasan